Leluhur Rohani

Setelah mengikuti tes keturunan beberapa tahun lalu, muncul rasa ingin tahu yang lebih dalam terhadap para leluhur saya. Saya bersyukur bisa mendengar cerita tentang sejumlah kerabat dari almarhum ayah dan juga ibu saya. Mendengar kisah mereka membantu saya merasa terhubung dengan akar keluarga saya dan menolong saya belajar dari pengalaman mereka.

Tak Pernah Sendirian

Selama bertahun-tahun, saya sudah menyemangati dan mendoakan orang-orang yang berjuang melawan kesepian yang ditimbulkan oleh berbagai alasan: para penghuni panti jompo yang tidak pernah dikunjungi keluarganya, seorang janda yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah agar tidak sendirian di rumahnya yang kosong, para pemimpin pelayanan yang tidak bisa menceritakan isi hati mereka kepada sembarang orang, serta orang-orang tunawisma yang merasa diabaikan dan sendirian.

Dipimpin oleh Roh Kudus

Ketika aplikasi petunjuk arah menyarankan sebuah rute yang akan mempersingkat hampir satu jam perjalanan mereka dari Las Vegas ke Los Angeles, Shelby Easler dan saudara lelakinya pun mengikuti arah alternatif tersebut. Namun, “jalan pintas” itu ternyata membawa mereka menyusuri jalan tidak beraspal selama berjam-jam, yang akhirnya membuat mereka terdampar di Gurun Mojave, California, di tengah badai debu yang sedang melanda. Mereka memang berhasil berbalik arah, tetapi akhirnya mobil mereka harus diderek karena rusak parah akibat medan yang berat. Pengembang aplikasi tersebut kemudian meminta maaf kepada sejumlah pengemudi yang telanjur mengikuti panduan arah yang keliru itu.

Berdiri Teguh dalam Iman

Beberapa tahun lalu, saat sedang mengejar kereta untuk berangkat ke tempat kerja, saya melihat seorang wanita dengan seekor anjing berwajah galak berjalan ke arah saya. Saya tidak takut dengan hewan karena dibesarkan dalam keluarga yang memelihara banyak anjing, tetapi anjing yang satu ini terlihat berbahaya. Saat semakin dekat, anjing itu pun menggonggongi saya. Saya mencoba tertawa dan mengabaikannya. Namun, ketika ia tiba-tiba menerjang, saya kaget dan berteriak. Syukurlah, saya tidak terluka karena anjing itu tidak dapat menjangkau saya. Pemilik anjing itu memegang tali kekang lehernya dengan erat.

Lompatan Iman

Sekitar 700 ekor penguin kaisar di Antartika Barat, yang baru berusia enam bulan, berkerumun di tepi tebing es yang menjulang 15 meter di atas air yang sangat dingin. Akhirnya, seekor penguin mencondongkan tubuhnya ke depan dan melakukan “lompatan iman,” dengan menyelam ke dalam air es di bawahnya dan berenang. Tak lama kemudian, sejumlah besar penguin lainnya ikut terjun.

Mengikuti Allah

Beberapa tahun lalu, pada suatu hari senggang di kota Paris, saya sempat berkeliling sendirian di kota yang terkenal itu sebelum bertemu dengan seorang teman untuk makan malam di dekat Menara Eiffel. Semuanya berjalan baik hingga tiba-tiba baterai ponsel saya habis. Karena tidak mempunyai peta, saya pun tidak yakin dengan arah yang saya tuju. Namun, saya tidak panik. Saya terus berjalan menyusuri Sungai Seine dan mengarahkan pandangan saya pada Menara Eiffel yang menjulang tinggi. Rencana saya berhasil hingga saya kehilangan pandangan terhadap menara itu yang tiba-tiba saja tertutup oleh gedung-gedung yang menjulang di sekitarnya.

Sabar terhadap Satu Sama Lain

Beberapa hari lalu, saya berhenti di belakang sebuah mobil di suatu persimpangan jalan dan memperhatikan stiker berwarna cerah yang terpasang di jendela belakangnya, yang bertuliskan: “Pengemudi Baru. Mohon Bersabar.” Dengan banyaknya tindakan membabi buta di jalanan yang kita dengar (atau alami sendiri), stiker itu menjadi pengingat yang sangat baik agar kita dapat bersabar terhadap sesama pengemudi lainnya.

Bekerja Bersama bagi Yesus

Dalam perjalanan misi jangka pendek ke Brasil, kami membantu membangun sebuah gedung gereja di tengah kawasan hutan Amazon. Di atas fondasi yang telah diletakkan, kami merakit berbagai bagian gedung tersebut bagaikan menyusun suatu set LEGO raksasa: tiang penyangga, dinding beton, jendela, balok baja untuk atap, dan genteng pada atap tersebut. Setelah itu semua selesai, kami bersama-sama mengecat dinding.

Bangkit Kembali

Saat remaja, saya terpikat dengan olahraga seluncur indah. Saya menyukai perpaduan dari kesenian dan ketangkasan di atas es tersebut, dengan variasi gerakan berputar yang cepat, lompatan yang tinggi, dan sikap tubuh yang sempurna. Setelah menyaksikan banyak pertunjukan dari para atlet profesional, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk berseluncur di atas es dan bergabung dalam kelompok pemula. Selain belajar cara meluncur dan berhenti, kami juga mempelajari salah satu keterampilan terpenting yang dibutuhkan setiap peseluncur, yaitu cara untuk bangkit kembali dengan cepat setelah jatuh. Selanjutnya, saya mempelajari banyak gerakan berputar dan melompat melalui kelas privat, tetapi dasar-dasar tentang cara bangkit kembali setelah jatuh tidak pernah saya lupakan.